Detail Aduan
Rincian Aduan : LGWP85315294
KABUPATEN MAGELANG, 07 Oct 2021
Aassalamualaikum pak ganjar. Perkenalkan saya Dewi Setyaningsih alumni Unimma. Alamat : Saratan 2, RT 002 RW 014, Sumberrejo, Mertoyudan, Magelang. Pak mohon maaf sebelumnya. Izinkan saya memaparkan ide, saran, dan harapan nggeh pak. Pak untuk penataan penghijauan kalau bisa tidak hanya di pinggir jalan raya saja pak. Kalau bisa untuk jalan desa juga diperhatikan. Seneng banget lihat di sepanjang jalan raya mgl ditanami bunga tabebuya. Namun untuk jalan alternatif maupun jalan desa belum ada. Sepertinya akan lebih indah jika direalisasikan ke seluruh pelosok jawa tengah deh pak. Misal di mgl ciri khas bunga tabebuyanya. Nah di wilayah lain bisa juga tuh ditanam bunga* yg lain. Dan ijin saran dong kalau bisa adain penyuluhan dong pak buat semua warga diwajibkan menanam tanaman pangan seperti sawi, cabe dsb. Jadi kan lumayan disamping bisa memenuhi kebutuhan pangan juga tdk ketergantungan dgn bantuan pemerintah gt. Kalau tidak ya harus ada tumbuhan gt buat penghijauan disetiap rumah. Andaikan kebutuhan pangan belum diterima setidaknya sudah membantu sedikit menyelamatkan lingkungan. Lahan sempit bukan alasan kok. Kemudian terkait sampah lebih diperketat lagi dong u/ tdk membuang di saluran air/sungai pak. Kadang juga ada yg buang sembarang di jalan saat berkendara. Kerap sekali saya memperhatikan pak. Kalau dijalan saya ketemu org buang sampah sembarangan, biasanya saya ambil saya lempar lagi ke orangnya. Kalau salah meskipun saya badannya kecil dia pasti gelagepan pak. Hahahaha. Dipertegas lagi pak terkait sampah. Mungkin kalau ada penegasan dari bapak langsung bisa lebih efektif deh pak. Kemudian kalau penghijauan dah jalan, bisa tuh saluran air/ sungai* ditabur benih ikan. Untuk mengantisipasi penjarahan ikan, bom, keramaian pemancing dsb bisa ada penjagaan ketat dari warga dan aparat setempat. Sebelum di tabur adakan penyuluhan dulu dan kerjasama dgn masy setempat gt. Untuk kesadaran lingkungan bersih, indah kayaknya harus ada peraturan tegas deh dengan di umumkan saat penyuluhan itu. Jadi tidak ada alasan untuk masyarakat tdk tahu menahu. Itu sih. Oh ya terkait dampak dari adanya keindahan dan kebersihan itu bisa berdampak baik loh pak. Bisa buat icon turis berwisata dgn keindahan alam dan udara yg sejuk. Tidak hanya fokus di 1 wilayah (misal Borobudur saja) tapi bisa merata diseluruh wilayah. Dan bisa juga menjadi cikal bakal wilayah lain meniru perealisasian Pak Ganjar gitu. Hahay. Jadi bayangin pak kalau Jateng sebersih Jepang. Apa mungkin? Pasti mungkin pak kalau emang peraturan sangat tegas dan dari kepala tertinggi daerah tsb. Perealisasiannya kan tiap daerah ada bupati dan walikotanya, nah komandokan langsung saja pak. Tegas dan tanggap. Kemudian u/ mengantisipasi korupsi pengadaan dll dari oknum** tertentu bapak iseng aja bilang "awas loh di wilayah saya saya beri penyadap kalau kalian korupsi walaupun saya tahu dan diam tapi awas loh kalian masih berketurunan. Bisa jadi keturunan anda sudah saya blacklist dari kepemerintahan jawa tengah ini". Wkwkwk sedikit extrim sih penegasannya. Kemudian kalau bisa saran saja pak, dilakukan serentak gt. Mumpung pandemi kan ya belum banyak turis asing. Buat menata wilayah dulu. Nanti kalau semua negara dibuka bisa tuh adakan promo. Pasti lingkungan juga sudah sangat bagus, bersih, air jernih, dan indah. Jadi saatnya mendulang pendapatan kan pak. Selama covid masy produktif setelahnya menuai deh hasilnya. Gimana pak? Semoga diterima pak unek-unek saya. Hehee. Teriimakkaassiihhhh bapak Ganjar. Semoga bapak dan crew sehat selalluu. Mohon maaf apabila saya lancang dan terdapat kesalahan di penyampaiannya.
Selesai
Kamis, 07 Oktober 2021 - 11:15 WIB
Admin Gubernuran