KABUPATEN PURWOREJO, 21 Mar 2017

Bapak Gubenur.. saya adalah istri dari tersangka kasus korupsi di BPR BKK Purworejo yang saat ini masih di sidang di pengadilan Tipikor Semarang. Suami saya bekerja di BPR BKK Purworejo sejak tahun 1997 sampai Surat Keputusan Direksi ttg Pemberhentian Suami saya tgl. 7 Februari 2017. Selama suami saya bekerja belum pernah dia berbuat kesalahan bahkan sampai kasus korupsi itu merebak karir suami saya terbilang bagus. Korupsi itu bukan suami saya pelakunya pak Gubernur.. kalo benar suami saya korupsi tentu hidup kami bergemilang harta.. nyatanya saya dan suami ingin hidup seperti orang lain harus menggadaikan SK PNS Saya di bank Jateng. Mungkin suami saya bekerja kurang hati-hati sehingga bisa terjadi pembobolan (pelakunya sedang dalam penyidikan polisi). Tentunya BPR BKK Purworejo tidak memakai manajemen tukang cukur kan bapak... sehingga semua pekerjaan bisa dilakukan sendiri??? kenyataannya semua kesalahan ditimpakan ke suami saya. Saya anggap ini resiko pekerjaan Bapak.. tapi yang saya tidak terima suami saya diberhentikan sebelum keputusan pengadilan dijatuhkan. SK pemberhentianpun cukup dititipkan di kantor saya bekerja padahal mereka tau hari itu saya sedang mendampingi suami sidang di semarang. Bapak Gubernur.. saya wong cilik gak bisa apa-apa gak tau harus kemana.. apakah pengabdian suami saya yang bekerja dari pagi sampai malam yang mendedikasikan hidupnya selama ini untuk pekerjaannya harus berakhir seperti ini.