Detail Aduan
Rincian Aduan : LGWP49446234
KABUPATEN KUDUS, 14 May 2020
Benarkah Data JAwa Tengah sudah tepat sasaran untuk bantuan Imbas dari pendemi selama ini Kepada Yang Terhormat Bpk. Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah Perkenalkan saya Marwanto wijanarko (nik 3319022903850004) yang melihat banyaknya data bantuan dari dampak pandemic yang tidak tepat sasaran, sebelumnya saya mohon maaf mungkin bapak tidak berkenan memerima masukan dari pengangguran ini karena dampak pandemic (saya pekerja lepas biro wisata), tapi ini bukan untuk pribadi sendiri melainkan bisa juga untuk perwakilan masyarakat luas terutama rakyat miskin, biar data yang masuk ke pemerintahan pusat akan lebih tepat sasaran. Baik itu BLT, Prakerja ataupun bantuan lainya yang masih berhubungan dengan dampak pandemi ini. Yang saya akan sampaikan untuk bapak walaupun nantinya mungkin bapak tidak mengubrisnya saya sudah lega karena sudah sempat mengirimkan sebuah surat ini yang setidaknya kami sudah berusaha. Isianya adalah 1. Topik 2, Masalah 3 Solusi Topik Seperti di ketahui di setiap kecamatan akan diberikan satu orang TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) yang mendata warga kecamatanya untuk di kirimkan ke Pemerintahan Daerah atau Pusat, saya sendiri dari masyarakat miskin masih merabanya. Saya masih berfikir dari manakah data yang diperolahnya , kami warga tentunya masih binggung. Jika benar data yang diberikan dari desa melalui rt/rw setempat maka bisa di ketahui sebagian data tersebut saya yakin tidak tepat sasaran (saya akan ulas di Masalah). Dan apakah benar bantauan yang diberikan sudah sesuai dengan data saya akan buktikan sedikit disini Saya atas nama marwanto wijanarko NIK 3319022903850004 No kk 3319021611090007 dengan ini saya jelaskan bahwa saya tidak pernah pindah daerah semenjak saya kecil dan saya masih menumpang pada orang tua kandung (tidak mempunyai rumah, serumah ada 2kk saya terpisah dengan orang tua). Saya mengecek hasil dari https://caribdt.dinsos.jatengprov.go.id/public/cari-kk-proses yang artinya setiap bantuan yang pemerintah berikan dulu tercatat dalam sini, saya memang menerima KIS (layak dan tidaknya saya sendiri kurang tahu). Anehnya data yang dihasilkan justru saya mendapatkan bantuan pada saat saya menginap di rumah ibu mertua saya NIK3319075110630005 KK3319071910100012 ( maaf janda miskin) karena adanya seorang sensus dari pemerintah yang saya juga gak mengerti data itu untuk apa, malah saya mendapatkanya disini(wilayah desa lain) sunguh senangnya saya saat itu karena membantu sekali untuk berobat. Tapi data tersebut bukan dari rt/rw setempat yang bisa saya katakan bahwa ibu mertua saya harusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dilihat dari tidak mempunyai penghasilan yang tetap (maaf janda) dan mengurusi salah satu anaknya yang sedang mengalami masalah kejiwaan. Sedangkan pekerjaannya merupakan PRT harian yang gak sepenuhnya masuk setiap hari dan penghasilannya sangat jauh dari cukup apalagi sesuai UMR.sya sendiri menyesal menjadi wiraswasta yang gagal dan menutup usaha waktu itu. Ini mungkin sekedar topik yang mungkin tidak berguna yang poin paling penting ada di masalah dan solusi. 2.MASALAH Banyaknya data yang masuk kepemerintahan memang akan sulit untuk memfilter yang benar benar membutuhkannya. Disini banyak masalah terjadi, dimana seseorang (teman) yang bisa dibilang mampu memiliki mobil pribadi yang notabene bukan mobil murah malah mendapatkan bantuan Prakerja (salah satu contoh) dan banyaknya teman saya yang bekerja di wisata malah sampai saat ini gak ada kabarnya hanya kemarin katanya dapat bantuan dari dinas berupa beras 10kg sama uang 100ribu dan itupun tidak semuanya karena saya termasuk tidak terdaftar (mungkin pekerja lepas). Banyaknya data desa yang masih tebang pilih, kenapa saya berani bilang begitu (ini sifat manusia pak). Saya tidak bisa menyalahkannya juga karena kedekatan akan menjadi prioritas mereka dari pada orang lain. Apalagi didesa saya tidak adanya sensus dari rt maupun rw saya sendiri kurang paham data berdasarkan apa yang mereka masukkan ke kelurahan kami. Sebenarnya banyak masalah dan penyelewengan data walaupun itu dari tingkatan paling rendah yakni rt/rw, sekali lagi saya tidak menyalahkan mereka, bias saja mereka hanya melihat tampilan casingnya bias juga karena kedekatan. Ini masalah casing bapak saya akan berikan contoh teman saya meninggali rumah yang lumayan mewah (tapi bukan miliknya melainkan majikannya), penghasilannya pun bisa dibilang sangat minim (mungkin yang seperti ini tidak akan tersentuh). Begitu sebaliknya ada teman memiliki rumah sangat sederhanna tapi mempunyai rumah lain yang berfasilitas termasuk mobil pribadi (sekali lagi pak tolong casing jangan diutamakan tapi penghasilan) walaupun teman saya belum mendapatkan bantuan karena dia juga tidak berharap. saya kuatir karena casing orang lain bisa terdaftar sedangkan dia mempunyai penghasilan lebih dari UMR. Masyarakat kecil khusunya tidak akan pernah berani melaporkan penyelewengan yang ada karena takut, kedepanya akan dipersulit pemerintahan desa atau kelurahan (inilah alasan minimnya laporan yang masuk) Mungkin hanya sedikit yang bisa saya utarakan padahal saya yakin banyak kasus diluar sana 3.SOLUSI Seperti yang ada di topic saya sarankan adanya sensus dor to dar yang tanpa melibatkan rt/rw dan hanya di ketahui oleh kelurahan atau desa, yang nantinya akan di serahkan ke kecamatan. Pilihan sensusnya jangan orang desa setempat melainkan pihak swasta atau lembaga yang mempunyai kredibilitas tinggi dan data yang akurat dan valid. Untuk saat ini desa belum saatnya membangun alangkah indahnya jika dana desa yang diberikan pemerintah untuk sensus sebenarnya yang terbaru dan valid. Untuk pertanyaanya cukup kompleks - pekerjaan - upah - tempat tinggal (rumah pribadi,kontrak numpang dll) Dari ketiga data tersebut sudah dapat disimpulkan dapat menerima bantuan apa tidak. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan bapak, saya gak mungkin mendekte bapak yang luar biasa besar dimata saya karena saya hanya masyarakat kecil dan miskin. Saya hanya berharap pada bapak untuk melakukan pendataan ulang yang sudah ada Terima kasih atas perhatianya, saya berdoa semoga bapak diberikan umur panjang dan kesehatan sehingga bisa memimpin Jawa Tengah dengan mantab (saya salah satu yang mengidolakan bapak ?) Kudus , 14 mei 2020 Ttd Marwanto wijanarko
Disposisi
Kamis, 14 Mei 2020 - 20:08 WIB
Admin Gubernuran
Verifikasi
Jumat, 15 Mei 2020 - 13:44 WIB
DINAS SOSIAL