KABUPATEN GROBOGAN, 02 Oct 2017

Selamat Sore Pak Ganjar Pranowo Perkenalkan saya Pak Yasmin 45 tahun dari Kab Grobogan... Saya ingin menyampaikan masalah KIP... Pekerjaan saya buruh bangunan, Alhamdulillah dengan kondisi fisik saya saat ini yang masih sehat dan produktif, dengan alasan tersebut pihak desa memasukkan saya sebagai keluarga yang mampu... Saya tidak masalah, karena tetangga masih banyak kehidupannya yang di bawah saya, terutama nenek dan janda.. Selama ini saya tidak pernah mempermasalahkan ini. Sekarang anak saya sudah SMA kelas 12, anaknya saya berkeinginan melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi, sebagai orang tua senang sekali keinginan anak saya. mengingat biaya kuliah yang puluhan juta sampai ratusan juta, saya menyampaikan masalah ini ke kepala desa kalau bisa saya di buatkan Kartu yang menerangkan saya tidak mampu, saya terus terang bukan untuk mencari Raskin tapi untuk Pendidikan.. saya mengajukan dua anak saya untuk dibuatkan KIP... Kepala Desa menjawab kalau KIP desa tidak bisa mengajukan, karena data KIP data yang digunakan data kapan, desa tidak tahu.. desa tahunya kartu KIP/KIS datang dan desa hanya mendistribusikannya... kalau memang di butuhkan desa siap memberikan SKTM Surat Keterangan Tidak Mampu... Saya paham yang di maksud kepala desa... tapi prakteknya dilapangan ketika sama sama mengajukan untuk mendapatkan keringanan biaya sekolah... pemegang SKTM tetap di nomer duakan, yang di utamakan tetap yang memegang KIP.. Itu saya rasakan waktu mengajukan di sekolah tempat anak saya belajar... Karena permasalahan di atas saya ingin bapak selaku Gubernur bisa saya dan anak-anak saya supaya mencapai keinginannya Mohon untuk untuk KIP/KIS di data ulang biar tepat sasaran... saya semua anak yang memegang KIP tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi... ketika putri saya berkeinginan melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi dengan KIP kenapa desa tidak bisa mengajukan dengan alasan seperti di atas.. Cukup sekian pak Ganjar Pranowo... atas perhatian saya ucapkan terima kasih...