Rincian Aduan : LGWP04624169

Disposisi Public

KOTA SEMARANG, 14 Jun 2017

Selamat Malam pak, saya ingin kritik, saran dan mengusulkan tentang ppd SMA tahun ini. jujur, saya sangat menyayangkan terjadinya kejadian ini. di banyak sekolah favorit banyak anak-anak memakai SKTM (malah sebagian besar) hanya untuk mendapatkan sekolah impian mereka . dan saya heran mengapa hal ini bisa terjadi? seharusnya menurut saya, dalam pembuatan SKTM di lakukan peninjauan dr RT/RW yang mengusulkan SKTM tersebut. Saya sadar, saya sangat-sangatlah kurang dalam pengetahuan tentang hal ini, akan tetapi mengapa hal ini terlalu "tercium baunya" di kalangan masyarakat/publik yang melihat. dengan hanya memantau sistem ppdb melalui online, secara transparan pun publik bisa memantau jalannya PPD dan ikut berpendapat. saya sebagai siswa dan sebagai masyarakat yang peduli dengan mutu pendidikan Indonesia saya sangat ingin bapak/saudara meninjau dan mengawasi hal ini sebelum menuai berbagai kontroversi di kalangan masyarakat. Padahal jelas sekali tertera di peraturan "h. Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan program ramah tamah sosial dengan cara merekrut siswa miskin yang memiliki minat dan potensi paling sedikit 20% dari daya tampung" lalu apakah mungkin misalkan seorang siswa memiliki NA 34,25 dan mendaftar di SMA 3 Semarang memiliki potensi yang layak untuk bersekolah di sana? maaf, mungkin saya terdengar kasar tapi jika di pikirkan baik baik apakah baik adanya? dan kebanyakan siswa yang saya pantau, rata-rata siswa pemakai SKTM adalah siswa yang (mengakunya) kurang mampu tetapi ternyata di nilai pun jga tidak mampu dan/atau tidak mencukupi. apakah bijak? kalau begitu, apakah siswa yang benar benar berprestasi, berpotensi akan di terima di sekolah tersebut? Kalau tidak mengambil tindakan bisa-bisa semua anak akan terkena "virus" memakai SKTM untuk masuk sekolah favorit. Karena banyak dari teman-teman saya yang sudah jengkel, berfikir ingin menggunakan SKTM saja karena dari pemerintah pun tidak mengawasinya dengan terlalu baik. Lalu bagaimana nasib kami Pak? Saya tahu, SKTM adalah salah satu wadah yang baik untuk meninjau, menampung data-data siswa kurang mampu. akan tetapi hal ini malah di salah gunakan oleh masyarakat Kota Semarang. Kalau semua siswa yg memakai SKTM bisa masuk ke semua sekolah yg diinginkan tanpa memikirkan nilai, saya kok jadi menyesal belajar untuk UN. Berasa sia-sia saja pak perjuangan saya Apalagi banyak yang di buat sewaktu mendekati dan PPD sedang berlangsung. Mohon di tinjau ulang, karena sebagai siswa saya sangat kecewa dan menyayangkan hal ini (: Saya harap tahun tahun berikutnya hal ini tidak akan terjadi lagi. Saya hanya menyampaikan pendapat saya sebagai siswa dan masyarakat, saya tahu tulisan ini mungkin tidak berarti apa-apa tetapi saya tetap menulis dan berusaha untuk menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yg kurang sadar akan arti pendidikan yang sesungguhnya dan saya peduli dengan hal itu. Saya pun hanya siswa yang baru saja lulus dari bangku SMP yang minim pengetahuan. Saya memohon maaf apabila ada kata-kata saya kurang berkenan. Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca tuliisan ini, Selamat Malam.

0 Orang Menandai Aduan Ini