Rincian Aduan : LGWP00815416

Verifikasi Public

KABUPATEN KEBUMEN, 09 May 2020

Assalamualaikum Selamat pagi pak Ganjar, bangun pak sahur. Langsung saja y pak perkenalkan nama saya Ari roziqin umur 22 tahun. Saya seorang buruh migran di Malaysia saya dan kawan kawan buruh migran lainya dii sini mendapatkan masalah. Maalah tersebut dari awal di saat pandemi kita sudah di suruh kerja yakni tanggal 9 April kemarin dan sampai saat ini masih terus bekerja. Beda dengan perempuan mereka kadang libur berapa hari kadang bekerja di oplos namun kalau laki laki di genjot Bekerja terus. Yang pertama saya anehkan kilang suruh kerja pas kawan saya mau berangkat si bos leader bilang nanti kalau ada police putar balik saja. Ke dua pas sewaktu saya dkk lainya bekerja si leadernya bilang pintu tutup jangan di buka nanti kalau ada police lihat kamu kerja bukan alat kesehatan kilang kena saman 'denda” saya terus kepo dan bertanya kenapa memang ? Ini kan harusnya jalan mesin itu alat kesehatan makanya kita boleh kerja. Apalah ni macam banyak sangat kerja. Hari berganti suatu malam lagi kita berbaring istirahat kita ceritanya di masukin ke sebuah grup, grup ini di buat dadakan oleh tetua buruh karena untuk membahas gaji. Tetua tsb yang penyambung lidah sebut saja SR. Tetua tersebut bilang ini SR chat saya bagimana musyawarah kita ini dia bilang kita ini mau di potong gajinya dan dia bilang 40 %. Tanggapan di sini serentak mereka pada menolak ada yg minta jangan segitu ada yang minta basic. Lah di omongkan ke SR sama tetua kita jawabnya malah kalau mau atau ngotot minta basic kita di ancam PHK. Dan akhirnya karena pada takut dealah kesepakatan 35 % persen gaji di potong. Padahal merujuk keterangan perdana Mentri di sini kilang kilang wajib bayar basic dan tidak kena potong kalaulah kena potong itu orang yg basicnya lebih dari 1999 RM. Seperti saya 1200 RM di potong sebanyak itu sungguh kejahatan sekali apalagi kerjanya saya curi curi begini seperti di paksa. 1200Rm di potong habis lah kita pak gubernur apalagi mau kirim buat bagi sini saja bingung apalagi saya dan beberapa kawan lainya itu masih baru dan potongan 450RM. Apalagi saya yang ke sininya dulu buat biaya pakai hutang ke KUR BRI. 1200-35%--450-iuran hostel dan belum makanya. Selain kita bekerja di saat pandemi yang bukan pada kerja tepatnya seperti yg saya ceritakan di atas saya juga permasalahan itu kenapa kita di potong begitu banya dan sampai dua bulan ini kita tidak tahu dan tidak di berikan slip gajinya. Seakan akan di tutupi juga ini kesepakatan sepihak. Mohon bantuannya pak gubernur di kilang ini 75% di para buruh migrannya orangnya pak gubernur mayoritas dari kebumen,Magelang,solo Cilacap Banjar negara dll. Kenapa saya tidak lapor KJRI langsung takutnya KJRI langsung ke sini seperti cerita yang sudah sudah masalah selesai saya yang laporin di intimidasi sama kilang dulu pernah ada orang yang lapor ke kjri s karena sewenang-wenang buat kilang membuat aturan. Habis clear masalah orang itu di intimidasi dari tak di perpanjang kontrak, tidak di kasih lembur dan di kasih kerja susah itu cerita dari anak sini yang lama. Mohon saranya atau baiknya pak Ganjar bagaimana ini. Kalau ada tindakan pak gubernur mohon privasikan saya, tadinya saya mau cari kontak langsung bapak minta ke temen aktivis NU kaya ke Gus Irfan Lar gurda sarung khasnya pak Ganjar tapi mencoba dulu lewat ini. Mohon responya segera mungkin ya pak. Terima kasih banyak, wa'alikum salam wr.wb.

0 Orang Menandai Aduan Ini