Detail Aduan
Rincian Aduan : LGWP00774564
KOTA PEKALONGAN, 09 Feb 2021
Kapok ke dinsos pekalongan Hari minggu malam kami dtg ke dinsos dg Pak RT dan Pak RW menerjang banjir menggunakan tossa untuk meminta bantuan bagi warga di 4 RT di krapyak, smpe disana dibilangin bhw stok habis, trs kami bilang bhw sepertinya di dalam msh ada sisa 5 karung beras (pdhl kita menduga sj) tiba2 oknum petugas gelagapan dan akhirnya menemui rekannya, lalu rekannya dtg dg alasan yg beda, dia minta surat2 yg sdh kami bawa..dan lalu ksh alasan bhw surat2 tsb tdk lengkap krn tdk ada cap dr kelurahan, kami nego..gmn kalau misal hr ini jg kami minta cap kelurahan apakah bantuan bs cair..kurang lbh dia memastikan bisa..kemudian kami nego gmn kalau berasnya kami bawa sekalian sm petugas utk mengambil bersama2 surat yg di cap kelurahan..beliau bilang tdk bs..pdhl utk smpe dinsos kami menerjang banjir yg cukup dalam, yg lbh bikin kami emosi..yg di dalam banyak oknum yg santai2 sambil karaoke..stlh debat cukup keras akhirnya kami diksh 25kg..utk 4 RT..paginya kami diminta dtg dan membawa surat2 dr kelurahan..harapannya 3 RT yg blm kebagian bs dpt..dan.....hanya dpt 25kg...yowes lah... Isin jane..tp apakah kudu seperti ini..mohon infonya y lur.. Kota pekalongan, eko noviyanto, 081802111986
Verifikasi
Rabu, 10 Februari 2021 - 09:12 WIB
Kota Pekalongan
Disposisi
Rabu, 10 Februari 2021 - 12:47 WIB
Admin Gubernuran
Selesai
Kamis, 11 Februari 2021 - 11:06 WIB
Kota Pekalongan
KLARIFIKASI DINSOS-P2KB PERIHAL PERMOHONAN DISTRIBUSI BANTUAN LOGISTIK BAGI KORBAN BANJIR DI KOTA PEKALONGAN
Hari : Rabu, 10 Februari 2021
Perihal : Jawaban atas postingan akun atas nama Mamase Eko pada laman facebook Pekalongan Info
Kronologi Kejadian :
Terkait dengan kejadian banjir di Kota Pekalongan dalam beberapa waktu ini, dengan kondisi terparah dimulai pada tanggal 6, 7, 8 Februari 2021. Pemerintah Kota Pekalongan telah berupaya mengatasinya dengan memberikan bantuan melalui anggaran rutin yang ada di Dinsos-P2KB maupun di BPBD, yang dibantu juga dari anggaran KORPRI guna membackup bantuan untuk para korban bencana banjir di seluruh wilayah Kota Pekalongan, baik melalui dapur induk di Stadion Hoegeng dan Koramil Utara yang ditopang dari Brimob, TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Pekalongan, juga terdapat beberapa dapur umum yang dibentuk secara mandiri oleh masyarakat.
Namun demikian, karena kondisi banjir yang semakin besar dan meluas karena meluapnya beberapa sungai yang ada di Kota Pekalongan, sehingga Pemerintah Kota Pekalongan pada hari Minggu malam, tanggal 7 Februari 2021, langsung mengadakan rapat bersama Walikota dan Forkopimda guna menetapkan status tanggap darurat bencana banjir di Kota Pekalongan. Dimana, status tersebut harus segera diterbitkan mengingat anggaran rutin yang ada di OPD tidak mencukupi untuk dapat mengatasi bencana tersebut.
Dengan ditetapkannya kondisi darurat banjir dan melihat perkembangan jumlah pengungsi sampai dengan tanggal 8 Februari 2021 yang telah mencapai lebih dari 4000 jiwa. Maka, Pemerintah Kota Pekalongan berupaya mengalokasikan bantuan, baik dari anggaran rutin maupun anggaran belanja tidak terduga, dalam rangka mencukupi kebutuhan bantuan ke titik-titik pengungsian dalam bentuk nasi bungkus, dan juga bantuan logistik untuk dapur umum mandiri dalam bentuk beras, mie instan, minyak goreng, dan sebagainya, juga terdapat telur ayam yang merupakan bantuan dari KORPRI Kota Pekalongan. Dimana, penyaluran bantuan untuk dapur umum tersebut, dibawah koordinasi dari Lurah dan Camat setempat dalam upaya pengendalian dan pertanggungjawaban penyaluran bantuan.
Selanjutnya, memperhatikan terkait dengan pemberitaan yang ada di Medsos, Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, membenarkan bahwa pada Hari Minggu (7 Februari 2021), tepatnya pada pukul 21.15 WIB, telah datang 5 orang warga Kelurahan Krapyak Kota Pekalongan, yang salah satunya adalah ketua RT dan ketua RW setempat, dengan tujuan untuk meminta bantuan logistik bagi korban banjir di 4 RT Kelurahan Krapyak.
Perlu kami sampaikan klarifikasi, bahwa ketersediaan bantuan untuk penyaluran bantuan bencana banjir pada saat itu memang sangat terbatas dan menipis bahkan relatif kosong, sehingga pada saat itu baru bisa diserahkan beras sebanyak 25 kg, 2 dus mie instan, dan 3 liter minyak goreng. Namun demikian, setelah logistik yang dipesan melalui dana tak terduga datang, Dinsos-P2KB selaku penanggung jawab langsung memenuhi kebutuhan bantuan sebagaimana yang diminta. Jadi, terkait dengan keadaan tersebut, kami mohon untuk bisa dimaklumi, karena tidak semua permintaan bisa kami akomodir segera.
Terkait dengan salah satu petugas kami yang saat itu kedapatan sedang karaoke, tentu kami sangat memaklumi, karena secara manusiawi mereka butuh penyemangat dan hiburan setelah melaksanakan tugas seharian penuh. Hal itu semata-mata untuk menghibur diri dan melepas kepenatan. Namun demikian, kalaulah perilaku tersebut dianggap kurang berkenan bagi warga, tentu atas nama Pemerintah Kota Pekalongan kami menyampaikan permohonan maaf dan terimakasih, agar bisa kami lakukan pembinaan untuk perbaikan kedepan.
Kami sangat berharap, terkait dengan kondisi dan situasi banjir yang terjadi di Kota Pekalongan saat ini, tentunya kami sangat mengharapkan bantuan dari lintas sektor, seperti dari CSR maupun para donatur, karena jika hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah, tentu tidak akan tercukupi, mengingat saat ini anggaran banyak yang harus dialihkan dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19.
Kami menyadari, di tengah situasi dan kegelisahan warga atas musibah banjir yang terjadi sekarang ini, tentu semua orang mengharapkan untuk segera mendapatkan bantuan. Namun, karena ketersediaan stok logistik dan juga keterbatasan anggaran yang ada, maka kami harus memprioritaskan kepentingan masyarakat banyak melalui posko-posko atau dapur umum yang ada dibawah kendali dan tanggung wilayah kecamatan dan kelurahan.
Kami juga sangat menyadari, bahwa di era keterbukaan informasi seperti sekarang, dimana masyarakat bisa secara bebas untuk memposting semua hal di medsos. Namun demikian, harapannya sebelum memposting sebaiknya dilakukan klarifikasi terlebih dahulu, sehingga tidak terjadi salah tafsir dari masyarakat luas sebagai pembaca. Jangan lemahkan semangat para petugas tanggap bencana kami yang telah melaksanakan tugas siang dan malam, baik dari ASN, TNI, POLRI maupun Relawan dengan hal-hal seperti ini. Percayalah, bahwa kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa membeda-bedakan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.