Rincian Aduan : LGWA14519270

Selesai Public

KABUPATEN SEMARANG, 11 Jul 2021

Alamat: Kabupaten Kab. Semarang, Kecamatan Ungaran Barat, Kelurahan Genuk Laporan: Selamat sore pak ganjar, semoga diberikan nikmat kesehatan selalu. Tanggal 4 Juli 2021 ibu sy antigen di RS Mitra Setia Ungaran hasil negatif, oksigen punya kami menipis maka dari itu kami larikan ke RSUD Ungaran, dan karena hasil negatif kami diterima di IGD, agak tenang karena kami kekurangan oksigen jd bersyukur bisa berada di IGD. Lalu hari ke-2 tanggal 5 Juli 2021 Di IGD dinyatakan suspect karena ada bercak di paru, hasil rontgen. Singkat cerita awalnya karena salah makan, asam lambung naik lalu sesak napas karena asam lambungnya. Lalu kami kesusahan oksigen, punya tabung tidak bisa isi karena kehabisan dimana-mana. Lalu kami disuruh menandatangani beberapa surat pernyataan pada umumnya prosedural covid. Tanggal 7 Juli dibawa ke R. Isolasi giliran untuk menjalani PCR. Yg sy herankan disurat pernyataan dan sebagainya ditulis dilakukan PCR terlebih dahulu baru ditentukan akan di ruang isolasi atau Bangsal umum, tapi kenapa ini langsung R. Isolasi. Lalu diberikan penjelasan dikarenakan ada bercak jd kalau hasil negatif akan tetap di isolasi dengan yg negatif semua nya selama 14hr. Tanggal 8 Juli 2021 dilakukan PCR dan hari ini tanggal 9 Juli hasil keluar tapi langsung diberitahukan ke pasien (disamperin dan bilang ke ibu sy kalau ibu dinyatakan positif). Yg sy herankan lagi, kami sudah cantumkan nomor yg kami yg bisa dihubungi bahkan sampai detik ini dari rumah sakit tidak memberikan informasi apapun terkait ibu sy bagaimana kondisi nya. Ini kami tau karena ibu melakukan video call ke anak2 nya dan kami diberitahu. Padahal sangat jelas apabila masuk R. Isolasi dari pihak RS akan mengabari 1x sehari. Disini yang mengganjal dari pihak keluarga adalah kami ingin mengetahui CT value ibu sy. Sy akhirnya menelfon pihak RSUD Ungaran dan jawaban tidak tau CT Value nya, padahal CT value kan penting pak. Lalu pihak rsud melempar ke RSND karena sampel dikirim kesana. Sy telfon ke RS Nasional Diponegoro Semarang, tapi katanya tidak bisa mengeluarkan surat yg berisikan hasil PCR beserta CT value nya, jadi hanya berupa positif/negatif, kan sami mawon sama antigen kalau gini jatuhnya. Terus sy tanya ke Rsnd bagaimana mengetahui tingkat keparahan pasien kalau tidak diberitahu CT value nya, jawabannya adalah dikonsultasikan ke dokter gejalanya. Padahal posisi ibu sy sekarang sudah membaik. Terus sy bertanya lagi kalau sy ingin melakukan PCR test disana apakah juga tidak akan keluar nilai CT nya? Kebingungan jawab akhirnya dan telfon sy dimatikan. Sy cuman mau transparansi pak, jangan ada yg ditutup-tutupi. Ini kami karena paham dan banyak belajar dari dokter2 dilingkungan sekitar sy dan dibilang kalau ada hak utk mengetahui CT value nya. Kalau memang positif kami tidak mempermasalahkannya, cuman kalau ternyata negatif kan ini namanya di covid-covid kan pak dan sy pernah mengalami kejadian serupa di Pontianak, Maka dari itu sy berjuang untuk bertanya perihal hak kami utk mengetahui CT value nya. Cuman pengen Indonesia pulih dari wabah ini dengan transparansi dari hal-hal kecil seperti ini pak. Yang ada nantinya kalau begini terus ya yg terpapar tidak berkesudahan pak. Sy beranikan diri chat ke pak ganjar karena masih ada kemungkinan bapak membacanya, karena sy liat youtube bapak terus berusaha mengajak dan menertibkan masyarakat agak terhindar dari wabah ini. Mohon masukannya pak???? Karena sangat memprihatinkan menurut sy pak. Kami sama-sama ingin saling jaga, posisi ibu saya ga pernah keluar rumah, belanja kami online kan.????????

0 Orang Menandai Aduan Ini