KABUPATEN PEMALANG, 07 Jan 2020

Saya warga Pemalang Selatan, setiap bulan selalu bayar BPJS satu Kartu Keluarga, selalu tepat waktu. Untuk pertama kali nya akan menggunakan fasilitas BPJS stlh lebih dr setahunan jadi member BPJS. Keluarga ada yg sakit, ke faskes tingkat 1 di tolak alasan kartu tidak aktif, setelah beradu argument akhirnya di cover BPJS utk rawat jalan dengan catatan, jika obat habis dan tidak sembuh bisa langsung ke RSI ke IGD utk rawat inap. Selang 5 hari, obat habis, sakit obs febris tidak kunjung sembuh, kami kawatir ada typus atau DBD krn sdg musim hujan. Adik saya yang sakit, saya bawa ke RSI ke IGD krn panas tinggi, namun di tolak mentah2 dg alasan tidak ada rujukan rawat inap dr faskes 1 dan bilang kalau UGD lagi full pasien (bukan ruangan rawat yg full). Kami sudah menjelaskan bahwa mnrt faskes 1 tidak perlu rujukan jika sakit berlanjut. Kami pun menuruti kemauan RSI utk meminta rujukan ke faskes 1, namun tanpa di sangka sangka faskes 1 menolak dg alasan jam 10:00 sudah lewat dari penerimaan pasien BPJS, pasien BPJS akan di terima kembali jam 16:00. Darisini jelas ada kesalahan dr pihak RSI dmn pasien sudah demam lebih dr 3 hari, tidak dilakukan pemeriksaan darah segera utk menentukan penyakit (ini standard IGD di RS), jika memang normal, kami pasti akan membayar sbge pasien umum. RSI menolak mentah2 hanya alasan bukan gawat darurat dan bukan pasien rujukan. Pegawai IGD RSI sama sekali tidak tau standard pemeriksaan pasien baru dan gawat darurat itu apa. Mereka hanya tau, demam itu panas biasa, tanpa ingin tau penyebabnya apa. Dan Kami pun sebagai pasien BPJS di suruh kesana kemari dengan berbagai macam alasan. Tolong di tindak lanjut juga pak/Ibu @bupatipemalang