Laporan telah diteruskan ke DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Kami telah berkoordinasi dengan Bidang terkait

Kami telah berkoordinasi dengan Bidang terkait

Dari permasalahan yang Saudara sampaikan kami telah berkoordinasi dengan Disperindag Kabupaten Sragen,dan diperoleh hasil sebagai berikut : Dari pantauan kami tidak ada beras impor di beberapa distributor beras yang menjadi lokasi pantauan di Kabupaten Sragen. Pemahaman kami kenapa harga gabah rendah dikarenakan saat ini panen raya dan kebetulan turun hujan terus menerus,sehingga beroengaruh di oengeringan dan beberapa lahan pertanian banyak yang ambruk serta mempengaruhi kualitas. Beras import dipastikan tidak ada di Surakarta,karena tiap hari distributor pergi ke Solo. Untuk beras asal Sragen dijual je Surabaya dan Jakarta dengan harga Rp.9.000-10.000. Untuk gabah harga Rp.3.600 dikarenakan padi nya roboh atau gabah impari (benih padi) 32/35/42 karena memiliki cangkang tebal dan pebyusutan untuk menjadi beras banyak. Harga gabah normal seperti IR 64 Cikarang dan lain-lain itu harga Ro.4.000. Kondisi saat ini kalau tidak terkena hama wereng ya faktor roboh padi yang sudah campur tanah. Berdasarkan Permwndag No. 27 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen sebagai berikut : - Komoditi Gabah Kering Panen,Harga Acuan Pembelian di Petani Rp.3.700 - Gabah Kering Giling,Harga Acuan Pembelian di Petani Rp.4.600 - Beras,Harga Acuan Pembelian di Petani Rp.7.300, Harga Acuan Penjualan di Konsumen Rp. 9.500/kg. Demikian informasi yang bisa kami sampaikan,matur suwun laporannya