Detail Aduan
Rincian Aduan : LGIG30413799
28 Jan 2020
Assalamulaikum pak ganjar, terkait sistem penerimaan siswa baru tujuannya anak guru sekolah terkait diprioritaskan nopo nggih pak? Sistem 2017&2018; kan terdapat sistem niku nggih pak, 2019 saya memamng kurang info. Tapi menurut saya dan beberapa teman akinat dari sistem tersebut kami sering menemukan keganjilan2 dalam sistem nilai kami. Guru jarang masuk jarang ngajar tapi kok anaknya dari nilai, misalnya kasus guru jarang masuk dan ngajar tetapi nilai anaknya bisa melambung tinggi dari sebelumnya, padahal teman2 yg lain tidak. Kalau teman yang lain iya-pun berdasarkan apa menilainya kan perlu dipertanyakan. Lalu terkadang kami tidak melihat mendengar bahwa bapaknya itu ‘meminta nilai’ kepada guru lain untuk anaknya tersebut, mungkin agar anaknya bisa lolos snm. Jujur saja kami sangat merasa ketidakadilan disini pak, tapi apalah boleh buat kami sudah semester 5. Kami hanya takur, resah jika kejadian ini terulang lagi. Pasalnya 2020 ini ada kembali anak guru dr sekolah kami yang masuk SMA. Kami takut hal ini terulang dan makin banyak orang yg merasakan ketidakadilan ini. Saya yakin kasus seperti ini tidak hanya terjadi disekolah saya. Mohon dikaji kembali pak sistem ‘anak guru’ dijadikan prioritas. Kalau pun sejal 2019 kemarin sudah tidak memakai sistem itu, Mohon perhatiannya untuk mempertimbangkan peraturan guru tidak boleh mengajar anak kandung di sekolah, karena rawan sekali praktik kecurangan pak. Karena jika sistem prioritas anak guru memang sudah tidak dipakaai tp ada zonasi maka kebanyakan anak guru masih terjangkit di SMA bapaknya karena memang jarak rumah guru2 rata2 tidak jauh dr sekolah. Mohon perhatiannya pak atas persoalan ini. Terima kasih . Wasallamualaikum
Disposisi
Selasa, 28 Januari 2020 - 07:35 WIB
Admin Gubernuran
Verifikasi
Selasa, 28 Januari 2020 - 07:36 WIB
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN