KABUPATEN BOYOLALI, 17 Nov 2019

assalamualaikum selamat malam yang saya hormati bapak ganjar, mohon maaf sebelumnya bila mana bahasa saya kurang tepat, jadi begini bapak ganjar kejadian sudah puluhan tahun, menyangkut hak kepemilikan surtifikat tanah, orang tua(bapak saya) pernah memiliki hutang sebesar 3 juta,. saat bapk saya hendak pergi ke sumatra, bersama itu bapak saya juga menitipkan surtifikat kepada orang tersebut ,.setelah hampir kurang lebih 7 thn bpk saya pun hendak berniat untuk mengembalikan pinjaman tersebut, akan tetapi orang tersebut menganggap bahwa sertifikat itu sebagai jual beli padahal tidak pernah sedikitpun bapak saya melakukan jual beli bahkan menandatanganinya .akhirnya bpk saya meredam untuk menunggu kesadaran orang tersebut ,setelah itu sudah beberapa tahun lagi saya datangi kerumahnya,.dan ternyata memang semua sudah direncanakan sengaja menolak bersikeras untuk tidak mengakui kalau itu semua tidak terjadi jual beli, jika sekarang bapak saya suruh membayar pinjaman uang tersebut pasti orang itu melipat gandakan seolah" biyar bapak saya tidak sanggup membayarnya karna memang sudah direncakan dari awal,. dan jikapun bapak saya untuk minta bantuan ke kelurahan itu juga pun tidak akan pernah bisa pak karena pemdes pun masih satu saudara semua ,.jdi sebagai rakyat kecil miskin seperti saya dan bapak saya keluarga saya sudah tidak yakin akan berhasil , untuk menyelesaikan hal ini,. seharusnya dari pemdes itu sendiripun mbok yo di sapa warganya yang tersisih sampai ngontrak pulahan tahun ,. data di kelurahan pun bahkan sudah di non aktifkan atau sudah di coret tanpa ada sosialisasi kepda pihak keluarga saya, dengan ini saya mohon kepada bapak gubernur jateng untuk membantu keluarga saya , memperjuangkan apa yang sudah seharusnya menjadi hak milik keluarga saya,.terutama kepada bapak ibu saya tercinta,. jika bapak pernah melihat dau talas , disitulah kami sekeluarga berlindung pak terimakasih ,.wassalamualaikum,.wr.wb